Menanggapi naiknya pajak pertambahan nilai dari 11% menjadi 12%, Gus Tuhu, Pengasuh MT Al-Mustanir mengatakan bahwasannya itu adalah bentuk sebuah kedzaliman.
“Keliatannya naiknya just one percent ya, cuma satu persen ,dari 11 from eleven to twelve percent, ya tapi like or dislike, suka tidak suka, yang namanya pajak itu so pasti akan menjadi beban bagi masyarakat. Nah, al-fakir tambahi lagi dengan bahwasannya pajak itu menjadi bentuk kedzaliman,” ujarnya dalam ““PAJAK”, ANTARA BEBAN DAN KEDZALIMAN”, Senin (18/11/2024), di kanal YouTube NgajiProID.
Gus Tuhu kemudian menjelaskan bahwasannya istilah pajak adalah kedzaliman itu berasal dari islam bukan dari yang lain.
“Kalau keluarnya bukan dari islam tidak ada istilah dzalim, apalagi menurut kacamata kapitalisme,” terangnya.
Ia lalu melanjutkan bahwa pajak merupakan tumpuan utama dalam dunia kapitalis, dan ketika pajak tidak dapat memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan negara maka hutanglah tumpuan yang kedua.
“Tidak mengherankan kalua hutang negara itu terus menanjak, menanjak, dan menanjak,” pungkasnya.[]Islamsyah