Multaqo Ulama Aswaja Probolinggo 1445 H: Kemerdekaan Hakiki Belum Teraih

by -37 views

Tsaqofatuna.id- Menyelenggarakan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo 1445 H untuk menyikapi euforia menyambut HUT Kemerdekaan RI ke -78, Shohibul Hajah Kiai Mas Ikhwan Affandi menyampakan bahwa kemerdekaan hakiki belum teraih.

“Tapi pada hakikatnya kemerdekaan hakiki itu belumlah kita raih,” ujarnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Probolinggo: Kemerdekaan Yang Hakiki, Dengan Demokrasi Atau Khilafah, Selasa (29/8/2023), di Kanal YouTube NgajiPro ID.

Karena menurutnya, kemerdekaan sekarang ini hanya terlepas dari penjajahan secara fisik saja sejak proklamasi kemerdekaan 1945, tetapi penjajahan secara pemikiran, ekonomi, ideologi masih berlangsung.

“Karena walaupun sudah terlepas dari penjajahan fisik tapi pemikiran-pemikiran kita masih terbelenggu dengan pemikiran-pemikiran Barat, secara ekonomi kita pun masih terbelenggu dengan sistem kapitalistik yang mengatasnamakan demokrasi,” jelasnya.

Hal yang senanda diutarakan oleh Kiai Abdul Muiz Pengasuh Majelis Taklim Al Hidayah Lumajang dengan mungutip pendapat Musthafa bin Muhammad Salim al-Ghaliyini dalam kitab Idhatun Nasyi’in bahwa kemerdekaan hakiki secara induvidu yaitu pendidikannya dari Islam, jiwa bersih, berpegang tegung dengan amalan-amalan baik dan terbebas dari penghambaan selalin hanya kepada Allah SWT.

“Kalau kita kiaskan kepada negara yang kita cintai ini, sudahkah negara ini terbebas dari belenggu-belengg oleh negara luar?” tanyanya.

Pengasuh Majelis Taklim Al Furqon Probolinggo Ustaz Ishaq salah satu Ulama yang datang menyampaikan, kemerdekaan yang diraih tidak lepas dari revolusi jihad para Kiai dan Santri kala itu. Tetapi makna jihad sekarang dibelokan ke arah yang negatif, disamakan dengan terorisme.

“Seringkali dimaknai dengan istilah yang negatif, sehingga digiring maknanya kepada teroris, padahal teroris itu sangat beda sangat jauh konteksnya dengan Islam,” ungkapnya.

Sementara itu, Ustaz Haris Abu Wasil Pengasuh Majelis Taklim Nurul Islam Lumajang menambahkan bahwa jihad fisabilillah untuk melakukan futuhat yaitu pembebasan, pembukaan negeri-negeri dari penghambaan terhadap makluk Nya menuju menyembah hanya kepada Allah SWT, berbeda dengan penjajahan dalam Demokrasi.

“Di situ diterapkan hukum-hukum Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan rahmat Allah turun,” tambahnya.

Maka daripada itu, Da’i Muda Probolinggo Ustaz Yuniar menjelaskan dalam surat al-A’raf ayat 86, Negara ini agar selalu berkah dan mendapatkan pertolongan Allah SWT berupa datangnya Khilafah ala Minhaji Nubuwah maka harus menjahui semua yang dilarang dan mentaati yang diperitahkan Allah SWT.

“Yang kedua, yang wajib kita lakukan adalah menjaga ukhuwah bersatu berjemaah dalam satu ikatan akidah Islam dan tidak terpecah belah lihat surat al-imran 103:

وَاعۡتَصِمُوۡا بِحَبۡلِ اللّٰهِ جَمِيۡعًا وَّلَا تَفَرَّقُوۡا

dan yang terakhir adalah jangan menjadikan orang kafir sebagai teman sebagai idola bagi kita lihat Quran ayat 10 ayat 51,” terangnya.

Begitu juga, Gus Tuhu Pengasuh Majelis Taklim Al Mustamir Kraksan Probolinggo menyerukan mengajak semua masyarakat untuk ikut bergabung mejadi

bagian jamaah, hizbun dari partai yang meyerukan kepada Islam, amar ma’ruf nahi mungkar agar Allah segera menurunkan pertolongan Nya.

“Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. Yakinlah! Allah tidak akan pernah menyalahi janjinya, dalam surah an-nur ayat 55:

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ

jadi tidak ada keraguan lagi bagi kita orang beriman untuk menyongsong pertolongann Allah SWT,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *