Penderitaan Wanita-wanita Palestina Dimulai Ketika Kaum Muslimin Dipimpin Kapitalisme

by -11 views

Tsaqofatuna.id Menyoroti hari perempuan Internasional, Narator Muslimah Media Center (MMC) menyatakan, penderitaan wanita-wanita Palestina dimulai ketika kaum Muslimin dipimpin oleh kapitalisme.

“Sungguh, wanita-wanita di Gaza Palestina telah mengalami penderitaan yang amat mengerikan akibat penjajahan Zionis. Dan penderitaan ini telah mereka alami lebih dari 70 tahun. Penderitaan ini dimulai ketika kaum Muslimin dipimpin oleh sistem kehidupan bernama sekulerisme kapitalisme,” ujarnya dalam program Serba-serbi: Derita Wanita Gaza Makin Mendalam, Akibat Ketiadaan Junnah (Perisai), di kanal YouTube MMC, Minggu (10/3/2024).

Narator menjelaskan, hal tersebut ditandai dengan adanya perjanjian Balfour yang menjadi cikal bakal invasi Zionis ke Palestina, yang dikeluarkan oleh Inggris selaku negara pengemban sekulerisme kapitalisme.

“Perjanjian Balfour telah dipandang sebagai salah satu peristiwa yang mempercepat terjadinya peristiwa Nakba, yakni pembersihan kaum Muslimin Palestina pada Tahun 1948 dan penjajahan yang dilakukan oleh Zionis kala itu (pasca runtuhnya Khilafah),” jelasnya.

Kelompok bersenjata Zionis yang dilatih oleh Inggris, lanjutnya, secara paksa mengusir lebih dari 750.000 warga Palestina dari tanah air mereka.

“Tentu dari mereka pasti ada wanita yang menjadi korban,” tandasnya.

Bahkan, Narator mengungkapkan, hingga saat ini entitas Zionis dipelihara sebagai ‘golden boy’ (anak emas) untuk Amerika. “Negara pemegang ideologi kapitalisme saat ini,” ucapnya.

Narator pun menuturkan bahwa pada hari perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret lalu, kementerian kesehatan Gaza telah mengumumkan, ada sebanyak 60.000 wanita hamil di Jalur Gaza yang menderita kekurangan gizi dan dehidrasi akibat penjajahan Zionis.

“Bahkan yang lebih menyedihkan, 9.000 wanita Palestina meninggal di Jalur Gaza sejak agresi penjajah Zionis, 7 Oktober 2023,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, kementerian kesehatan Gaza juga mengungkapkan, ada sekitar 49% populasi di Jalur Gaza yang sebagian besar dalam usia subur, dengan sekitar 5000 wanita melahirkan setiap bulan dalam kondisi yang sulit, tidak aman dan tidak sehat akibat penembakan dan pengungsian.

Narator lantas menegaskan, inilah gambaran tata kehidupan kapitalisme yang hanya membawa keburukan.

“Bahkan merendahkan serta menyebabkan kedukaan mendalam bagi kaum Muslimin,” tegasnya.

Maka, terang Narator, benarlah apa yang dinyatakan Imam Ahmad rahimahullah dalam riwayat Muhammad bin Auf bin Sufyan al-Hamshi.

“Akan terjadi fitnah atau kekacauan jika tidak ada seorang Imam atau Khalifah yang mengurusi urusan manusia (al-Qadhi Abu Ya’la al-Farra’, Ahkamus Sulthaniyah, halaman 23),” kutip Narator memungkasi. [] Muhar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *