Tsaqofatuna.id – Pengamat Pendidikan, Dr. N. Faqih Syarif H, S.Sos.I., M.Si., mengungkapkan bahwa tujuan paradigma kurikulum merdeka belajar banyak konten yang menyerang Islam.
“Kalau kita perhatikan lagi, tujuan paradigma kurikulum merdeka belajar, ternyata banyak dari konten-konten yang menyerang Islam, misalnya: Gender Equality, kesehatan reproduksi yang sarat dengan muatan paham kebebasan berperilaku, dan moderasi beragama,” ujarnya dalam acara Kabar Petang: SMA Merdeka Tanpa Jurusan, Ide Cerdas? di Kanal YouTube Khilafah News, Ahad (28/07/2024).
Karena menurutnya, dalam tema-tema penguatan profil Pancasila yang diberikan sejak SD hingga SMA sebagai kegiatan utama kurikulum arah pembahasannya sekuler, paradigmanya adalah memisahkan agama dari kehidupan. “Profil penguatan Pancasila ini misalnya, sudah diberikan di SD 20%, SMP 25%, SMA 30%, melalui muatan lokal ataukah tambahan atau pelajaran intrakurikuler,” bebernya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, kalangan Muslim dan para Pendidik Muslim mengkritik bahwa kurikulum merdeka belajar mengurangi porsi pendidikan agama sebagai dasar penting dalam membentuk karakter dan moral siswa.
“Konten-konten agama atau porsi pendidikan agama dalam kurikulum merdeka belajar dikurangi sangat signifikan sekali, lalu bagaimana kita mau meletakkan pondasi dasar di dalam membentuk karakter dan moral itu,”bebernya.
Pengamat ini juga mengkhawatirkan, kurikulum merdeka belajar kurang diintegrasikan dalam semua mata pelajaran. Sedangkan, total jam pelajaran per tahun yang dialokasikan untuk agama Islam hanya 13%. Itu pun Islam sebagaimana perspektif Barat.
“Ada kekhawatiran bahwa nilai-nilai agama kurang diintegrasikan di dalam semua mata pelajaran. Mereka (para pendidik Islam) menginginkan pendekatan yang lebih holistik di mana nilai-nilai Islam harus diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran,” tandasnya.[]AbuGenduk